Arkatama

Kebocoran Data – Apakah Anda sudah memastikan bahwa keamanan dalam sistem informasi perguruan tinggi terjaga dengan baik? Sistem informasi adalah elemen yang sangat krusial karena berisikan data berharga yang dimiliki oleh perguruan tinggi. Pastikan Anda melakukan upaya maksimal untuk menjaga agar data perguruan tinggi yang tersimpan dalam sistem informasi tidak jatuh ke tangan yang tidak seharusnya.

Seiring dengan perkembangan teknologi, banyak perguruan tinggi yang mulai menggunakan jaringan komputer untuk menyimpan data yang bersifat sensitif atau berharga. Alasannya beragam, mulai dari kemudahan akses data hingga kapasitas penyimpanan yang lebih besar. Namun, manfaat tersebut tidak akan optimal tanpa adanya langkah-langkah keamanan yang kuat dalam sistem informasi.

Jadi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan keamanan sistem informasi? Bagaimana caranya untuk memastikan bahwa keamanan sistem informasi kampus tetap terjaga dengan baik? Semua pertanyaan tersebut akan dijelaskan dalam penjelasan berikut ini.

Apa Itu Sistem Keamanan Data?

G. J. Simons memberikan definisi keamanan sistem informasi sebagai tindakan pencegahan terhadap aktivitas penipuan dalam konteks sistem berbasis informasi yang bersifat non-fisik. Namun, penting untuk dicatat bahwa tujuan keamanan sistem informasi tidak hanya mencakup pencegahan penipuan, tetapi juga berbagai bentuk serangan siber lainnya.

Dengan kata lain, keamanan sistem informasi adalah serangkaian prosedur yang bertujuan untuk mencegah pencurian data, akses yang tidak sah, serta kerusakan pada sistem informasi suatu perguruan tinggi. Langkah-langkah keamanan ini melibatkan perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), jaringan komunikasi, dan pengamanan data di dalam komputer.

Prinsip “lebih baik mencegah daripada mengobati” menjadi dasar dalam pendekatan keamanan sistem informasi. Sayangnya, masih banyak perguruan tinggi yang kurang menyadari pentingnya prinsip ini. Investasi dalam menjaga keamanan sistem informasi kampus memang memerlukan biaya yang signifikan. Namun, hal ini dapat menghindari risiko kerugian bisnis yang lebih besar karena biaya perbaikan jaringan komputer akibat kerusakan atau kehilangan data berharga.

Aspek Penting Keamanan Sistem Informasi Kampus

Keamanan sistem informasi mencakup beberapa aspek kunci yang harus ada dalam lingkungan komputer. Apa saja aspek-aspek tersebut?

  • Privasi atau Kerahasiaan Informasi: Ini mengacu pada perlindungan data agar tidak dapat diakses oleh pihak yang tidak berwenang.
  • Integritas:Ini berarti menjaga agar data tetap utuh dan tidak mengalami perubahan baik yang disengaja maupun tidak disengaja.
  • Autentikasi atau Identifikasi Pengakses Data: Proses untuk memastikan bahwa individu atau entitas yang mencoba mengakses data adalah mereka yang mengklaim diri mereka dan memiliki hak untuk melakukannya.
  • Tanda Tangan sebagai Bukti Keabsahan: Ini digunakan sebagai bukti bahwa suatu informasi telah diberi otoritas oleh pihak yang sah atau berwenang.
  • Otorisasi: Ini berarti memberikan hak akses kepada pengguna lain dalam sistem informasi sesuai dengan tingkat kewenangan yang diberikan.
  • Validasi atau Pengecekan Keabsahan: Proses untuk memverifikasi keaslian suatu informasi atau transaksi.
  • Kontrol Akses: Pengaturan yang digunakan untuk membatasi atau mengendalikan siapa yang dapat mengakses informasi tertentu.
  • Sertifikasi: Ini digunakan sebagai bukti bahwa individu atau entitas telah diberi wewenang untuk mengakses informasi tertentu.
  • Pencatatan Waktu Akses dan Pembuatan Informasi: Menyimpan rekaman kapan informasi diakses dan siapa yang membuatnya.
  • Tanda Terima: Dokumen atau bukti yang menunjukkan bahwa suatu informasi telah diterima atau diakses.

Jadi, keamanan sistem informasi melibatkan serangkaian langkah-langkah untuk memastikan bahwa data dan informasi tetap terlindungi, tidak terganggu, dan hanya diakses oleh pihak yang berwenang.

Macam-macam Teknik Keamanan

Ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk menjaga keamanan sistem informasi kampus, termasuk:

1. Firewall

Ini adalah salah satu teknik yang paling umum digunakan untuk melindungi jaringan dan sistem informasi dari serangan yang tidak diinginkan. Firewall dapat digunakan untuk mengontrol akses masuk dan keluar dari jaringan, serta dapat memblokir serangan yang mencurigakan. Dengan demikian, firewall bertindak sebagai barikade pertama dalam pertahanan keamanan.

2. Enkripsi

Teknik ini digunakan untuk mengamankan data dan informasi dengan mengubahnya menjadi kode yang sulit dipahami. Dengan menerapkan enkripsi, data dan informasi akan aman dari ancaman hacking dan kebocoran informasi. Enkripsi memberikan lapisan perlindungan tambahan dengan memastikan bahwa data yang tersimpan atau yang sedang dikirim tidak dapat dibaca tanpa kunci dekripsi yang benar.

3. Access Control

Access control merupakan teknik yang digunakan untuk mengatur hak akses pengguna terhadap data dan informasi dalam sistem informasi. Dengan penggunaan access control, pengguna hanya dapat mengakses data dan informasi sesuai dengan tingkat hak akses yang telah diberikan kepada mereka. Ini membantu mencegah pengguna yang tidak berwenang dari mengakses informasi yang sensitif.

4. Backup dan Recovery

Teknik ini digunakan untuk mengamankan data dan informasi dengan cara melakukan backup secara teratur. Dengan melakukan backup rutin, data dan informasi yang hilang akibat kerusakan atau kejadian tak terduga dapat dipulihkan dari salinan cadangan yang telah dibuat. Ini sangat penting untuk menjaga kelangsungan bisnis dan mencegah kehilangan data yang berharga.

5. Patching dan Update Sistem

Teknik ini digunakan untuk memperbaiki dan meningkatkan keamanan sistem informasi. Dengan menjalankan patching dan melakukan update sistem secara teratur, sistem informasi akan tetap aman dari ancaman yang terus berkembang. Patch dan update sistem umumnya mencakup perbaikan terhadap kerentanan keamanan yang telah ditemukan, sehingga menjaga sistem informasi tetap tahan terhadap serangan.

Cara Menjaga Keamanan Sistem Informasi Kampus

Data dan informasi adalah aset berharga yang berkaitan dengan kelangsungan perguruan tinggi. Untuk itu, perlu menjaga keamanan sistem informasi kampus dengan melaksanakan enam langkah berikut:

1. Klasifikasi Tingkat Sensitivitas Data

Tidak semua data yang dimiliki oleh perguruan tinggi bersifat sensitif dan perlu diakses oleh semua civitas akademika. Oleh karena itu, perlu dilakukan klasifikasi data berdasarkan tingkat sensitivitasnya. Ini memungkinkan perguruan tinggi untuk membedakan antara data yang sangat sensitif yang hanya dapat diakses oleh pihak yang berwenang, data yang tetap bersifat rahasia tetapi bisa diakses oleh pihak internal tertentu, dan data umum yang dapat diakses oleh pihak eksternal. Selanjutnya, sistem keamanan yang sesuai dapat diterapkan untuk melindungi masing-masing jenis data.

2. Penggunaan Enkripsi dalam Transfer Data

Saat mentransfer data ke pengguna lain di perguruan tinggi, pastikan menggunakan aplikasi yang menerapkan enkripsi data. Enkripsi memastikan bahwa informasi yang dikirimkan tidak dapat dengan mudah dibaca oleh pihak yang tidak berwenang tanpa izin pengirim data. Penjelasan ini penting untuk memahami mengapa penggunaan enkripsi dalam komunikasi data sangat penting.

3. Penggunaan Proses Autentikasi Berlapis

Proses autentikasi yang kuat sangat penting untuk melindungi data. Anda bisa menggunakan berbagai metode autentikasi, seperti kata sandi atau PIN, namun, disarankan untuk menggabungkan berbagai lapisan autentikasi agar data lebih aman. Contohnya adalah menggunakan two-factor authentication (2FA) yang meminta kombinasi kata sandi dengan verifikasi tambahan seperti pemindaian sidik jari. Ini membuat akses data menjadi lebih aman.

4. Akses Data Sensitif dengan Komputer Pribadi

Penting untuk menggunakan komputer pribadi ketika mengakses informasi sensitif perguruan tinggi. Menggunakan komputer umum atau berbagi perangkat dengan orang lain dapat meningkatkan risiko bocornya informasi perguruan tinggi kepada pihak yang tidak berwenang, termasuk hacker. Penjelasan ini menggarisbawahi pentingnya menjaga integritas akses ke data sensitif melalui perangkat yang terkendali sepenuhnya oleh individu yang berwenang.

Dampak Sistem Keamanan Informasi yang Buruk pada Kampus

Sistem keamanan informasi yang buruk atau tidak memadai dapat berdampak serius pada lingkungan kampus, terutama dalam era di mana teknologi informasi memainkan peran sentral dalam operasi dan administrasi perguruan tinggi. Berikut adalah beberapa dampak negatif yang dapat terjadi akibat sistem keamanan informasi yang lemah di lingkungan kampus:

1. Kehilangan Data Sensitif

Salah satu dampak yang paling merugikan adalah risiko kehilangan data sensitif. Perguruan tinggi menyimpan berbagai informasi penting, seperti data pribadi mahasiswa, data akademik, dan informasi keuangan. Jika sistem keamanan tidak memadai, data ini bisa jatuh ke tangan yang salah, mengancam privasi dan keamanan mahasiswa, staf, dan fakultas.

2. Serangan Siber 

Sistem keamanan informasi yang lemah menjadi target empuk bagi para penyerang siber. Serangan siber seperti peretasan (hacking), pencurian data, atau penyebaran malware dapat mengganggu operasi kampus dan menciptakan kerugian finansial yang signifikan.

3. Gangguan Operasional

 Ketika serangan siber berhasil merusak sistem, perguruan tinggi bisa mengalami gangguan operasional yang serius. Hal ini bisa menghambat pengiriman kuliah online, pelayanan akademik, dan administrasi kampus. Dampaknya bisa merugikan baik mahasiswa maupun staf.

4. Kehilangan Reputasi

Keamanan informasi yang buruk juga dapat merusak reputasi perguruan tinggi. Jika sebuah kampus terus-menerus menjadi korban serangan siber atau mengalami pelanggaran data yang berdampak besar, citra kampus sebagai entitas yang dapat diandalkan dan aman dapat tergerus.

5. Kerugian Finansial

Pemulihan dari serangan siber dan perbaikan sistem yang terkena dampak bisa sangat mahal. Perguruan tinggi mungkin harus mengeluarkan biaya besar untuk mengatasi kerentanannya, memulihkan data yang hilang, dan meningkatkan sistem keamanan.

Arkatama Multi Solusindo: Jasa Pembuatan SIAKAD

Kami memahami bahwa setiap institusi memiliki kebutuhan unik, dengan SIAKAD Link by Arkatama, perguruan tinggi Anda dapat mengintegrasikan teknologi terbaik untuk mencapai target IKU, memberikan pengalaman belajar yang optimal bagi mahasiswa, serta mendukung dosen dalam penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dengan pengalaman yang luas dan pengetahuan mendalam di bidang teknologi pendidikan, tim kami akan memastikan aplikasi SIAKAD Anda tidak hanya berfungsi optimal tetapi juga membantu meningkatkan efisiensi dan produktivitas kampus Anda.

Jika Anda masih bingung dalam membuat aplikasi untuk instansi pendidikan Anda, Jasa Konsultan IT dan Software House Malang, PT Arkatama Multi Solusindo siap membantu! Kami memiliki tim ahli yang berpengalaman dalam Jasa Pembuatan Aplikasi yang selalu siap memberikan solusi terbaik untuk memenuhi kebutuhan spesifik institusi pendidikan Anda. Dari perancangan awal hingga implementasi, kami menawarkan layanan komprehensif yang mencakup analisis kebutuhan, pengembangan custom, integrasi sistem, hingga dukungan pasca-implementasi.Untuk informasi lebih lengkap dan untuk memulai transformasi digital di institusi Anda, hubungi kami dengan klik di sini. Bersama PT Arkatama Multi Solusindo, wujudkan manajemen akademik yang lebih baik dan lebih efisien.

Daftar Isi

Mulai bangun kebutuhan IT Anda di 

PT Arkatama Multi Solusindo

Arkatama Multi Solusindo menghadirkan layanan terbaik untuk memenuhi kebutuhan produktivitas dan kredibilitas bisnis Anda

0 Komentar